Wednesday, March 23, 2022

Temuan Lima Makam Kuno Dari 4.000 Tahun Lalu di Saqqara, Mesir


Temuan baru didapat dari situs arkeologi Saqqara, barat daya Kairo, Mesir. Kementrian Pariwisata dan Purbakala Mesir mengumumkan penemuan lima makam kuno berusia 4.000 tahun.

Dilansir dari Xinhua, Kementrian Pariwisata dan Purbakala Mesir mengungkapkan lima makam didapati sekitar 100 meter barat laut Piramida Merenre di Saqqara selatan. Makam-makam itu berisi beragam benda-benda yang berasal dari akhir Kerajaan Lama (2686 SM – 2181 SM) dan awal Periode Menengah Pertama (2181 SM hingga 2055 SM).

Makam pertama merupakan milik seorang negarawan senior bernama Iri. Makam itu memiliki terowongan yang mengarah ke ruang pemakaman. Di mana dindingnya menggambarkan pemakaman dengan meja persembahan, fasad istana dan tujuh pot minyak.

Di dalam makam terdapat sarkofagus batu kapur besar dan potongan ukiran kepunyaan pemilik makam. Makam kedua, kemungkinan milik istri seseorang bernama Yart dengan terowongan berbentuk persegi panjang.

Makam ketiga milik seseorang bernama Bi Nafarhafayi. Dia memegang beberapa posisi termasuk pengawas Rumah Agung, pendeta puji-pujian dan pembersih rumah.

Selanjutnya makam keempat ditemukan enam meter di bawah tanah. Makam ini peristirahatan terakhir Betty, seorang wanita yang bertanggung jawab atas tata rias dan pakaian raja. Dia adalah seorang pendeta Hathor, dewi cinta, kecantikan, musik, tarian, kesuburan dan kesenangan.
 

Terakhir ada makam seorang pria bernama Hannu dengan terowongan persegi panjang sepanjang tujuh meter. Pria ini memiliki gelar yang cukup banyak. Mulai dari pengawas istana kerajaan, walikota, pengawas Rumah Agung, pembawa stempel Mesir Hilir dan pengawas kebun buah.

Dalam pernyataan resminya pihak Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir mengucapkan terimakasih kepada tim yang terlibat atas segala upaya yang dilakukan. Misi arkeologi akan melanjutkan penggalian di situs tersebut untuk mengungkap lebih banyak rahasia. Diketahui kini mereka tengah bekerja untuk membersihkan makam-makam tersebut dan dokumentasi arkeologi sedang berlangsung.

Sementara itu, Saqqara telah menjadi pusat penemuan dalam beberapa tahun terakhir. Melansir Ancient Origins, Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir mengungkapkan ratusan peti mati berwarna dengan mumi yang diawetkan dari pejabat senior, imam ditemukan di sana. Selain itu, didapati pula mumi tokoh terkenal lainnya dari Dinasti ke-26 (atau periode dinasti Saite, tahun 664 hingga 525 SM).

Pada tahun 2020 lalu, ditemukan 100 peti mati manusia yang disegel, dan 40 statuta agung. Zahi Hawass, seorang Egyptologist dan mantan Menteri Negara Urusan Purbakala mengungkapkan pendapatnya tentang penemuan tersebut.

“Penemuan ini sangat penting karena membuktikan bahwa Saqqara adalah pemakaman utama dari Dinasti ke-26,” ujar Zahi Hawass.

Tempat ini juga bukan hanya sebuah lokasi untuk mengubur manusia. Mengilas balik ke tahun 2011, sebanyak 8 juta mumi hewan ditemukan di sebelah Kuil Anubis, dewa kematian dan mumifikasi. Smithsonian Magazine melaporkan Campbell Price dari Museum Manchester mengungkapkan bahwa Saqqara memiliki energi ilahi yang numinus yang akan membantu Anda masuk ke alam baka.

Bagaimanapun, pemakaman secara historis menjadi pusat pemujaan agama. Penguburan selanjutnya dimulai dengan makam rendah beratap datar yang disebut mastabas. Di bawah Firaun Psamtik dari Saites, yang memerintah antara 664 dan 610 SM, ritual dan kepercayaan tradisional berusaha dihidupkan kembali olehnya, dan ini menempatkan Saqqara kembali menjadi sorotan.

Popularitasnya meledak dan menjadi situs ziarah. Peziarah mulai bersaing dan berlomba-lomba untuk mendapatkan tempat, yang akan sering diperebutkan melalui status sosial dan hubungan dengan raja.