Saturday, January 22, 2022

Berkat Kekeringan, Istana Berusia 3.500 Tahun Peninggalan Kekaisaran Kuno di Irak Terungkap


Sekelompok arkeolog Kurdi dan Jerman berhasil menggali istana peninggalan Zaman Perunggu di situs Kemune, Irak. Mereka menyatakan bahwa bangunan tersebut berasal dari Kekaisaran Mittani, 3.500 tahun lalu.

“Temuan ini merupakan salah satu peninggalan arkeologi yang terpenting di kawasan Irak,” kata Hasan Ahmed Qasim, salah satu arkeolog yang terlibat dalam proses ekskavasi.

Penemuan ini terungkap setelah kekeringan menyebabkan air di Bendungan Mosul menyusut sehingga mengekspos sisa-sisa bangunan kuno tersebut. Perlu upaya intensif untuk memeriksa situs sebelum air kembali mengubur istana itu sekali lagi.

Dalam waktu singkat, tim mampu melakukan penggalian pada delapan ruangan. Mereka menemukan lempengan lantai yang terbuat dari batu bata, serta mural yang dicat dengan pigmen merah dan biru.

“Pada milenium kedua SM, mural mungkin menjadi fitur khas istana di Timur Dekat Kuno. Namun, kami jarang menemukan yang terawetkan dengan baik,” papar Ivana Puljiz dari Tübingen Institute for Ancient Near Eastern Studies (IANES),

“Oleh sebab itu, menemukan lukisan dinding di Kemune memberikan sensasi arkeologis tersendiri,” imbuhnya.

Para arkeolog juga menemukan sepuluh tablet dengan tulisan kuno yang diharapkan dapat memberikan informasi baru tentang politik, ekonomi, dan sekarah kekaisaran Mittani.

Tablet tersebut kini sedang diterjemahkan. Meski begitu, para peneliti telah menyatakan bahwa situs Kemune dulunya mungkin merupakan kota kuno Zakhiku.


Mereka menambahkan, istana mungkin memiliki teras tinggi yang menghadap ke lembah dan berjarak 20 meter dari tepi timur Sungai Tigris.

Reruntuhan istana yang ditemukan, menyisakan ketinggian sekitar tujuh meter. Puljiz mengatakan, bangunan itu tampaknya digunakan untuk waktu yang sangat lama.

“Kekaisaran Mittani adalah salah satu kerajaan Timur Dekat Kuno yang paling jarang diteliti. Bahkan ibu kotanya belum diidentifikasi. Oleh sebab itu, penemuan sisa-sisa bangunannya sangat penting,” imbuhnya.

Sementara kita mungkin tidak tahu banyak tentang Kekaisaran Mittani, tapi yang pasti, ia mencakup wilayah luas yang berpusat pada timur laut Suriah–membentang dari pantai Mediterania ke timur Irak, sekitar abad 15 SM.

Teks kuno yang ditemukan di Tell el-Amarna (situs arkeologi di Mesir) memaparkan bahwa raja-raja mereka pernah berinteraksi dengan firaun Mesir, raja Babilonia dan Hatti, serta satu raja Mittani (Tushratta).

Namun sayangnya, bagi orang-orang Mittani, kekaisaran kehilangan signifikansi politik sekitar 1350 SM. Yakni, ketika tanahnya dirampas oleh orang-orang Het dan Asyur yang bertetangga.