Sunday, May 29, 2022

Gelombang Radio dari Bintang yang Jauh Mengungkap Planet Tersembunyi


 Berkat bantuan antena radio paling kuat di dunia, para ilmuwan telah menemukan bintang-bintang yang secara tak terduga meledakkan gelombang radio, yang mungkin mengindikasikan keberadaan planet-planet tersembunyi.

Dr. Benjamin Pope dari University of Queensland dan rekan-rekannya di observatorium nasional Belanda ASTRON telah mencari planet menggunakan teleskop radio paling kuat di dunia Low Frequency Array (LOFAR) yang terletak di Belanda.

"Kami telah menemukan sinyal dari 19 bintang katai merah jauh, empat di antaranya paling baik dijelaskan oleh keberadaan planet yang mengorbitnya," kata Dr Pope.

Temuan Dr. Pope ini telah diterbitkan dalam Astrophysical Journal Letters pada 11 Oktober 2021 yang berjudul The TESS View of LOFAR Radio-emitting Stars.

Melansir Tech Explorist, Dr. Pope menjelaskan, "Kami sudah lama mengetahui bahwa planet-planet di tata surya kita memancarkan gelombang radio yang kuat ketika medan magnetnya berinteraksi dengan angin matahari, tetapi sinyal radio dari planet-planet di luar tata surya kita belum terdeteksi.”


"Penemuan ini merupakan langkah penting bagi astronomi radio dan berpotensi mengarah pada penemuan planet di seluruh galaksi," ujar Pope.

Sebelumnya, para astronom hanya mampu mendeteksi bintang-bintang terdekat dalam emisi radio yang stabil, dan segala sesuatu yang lain di langit radio adalah gas antarbintang, atau eksotika seperti lubang hitam.

Kini, astronom radio dapat melihat bintang tua biasa ketika mereka melakukan pengamatan, dan dengan informasi itu, kita dapat mencari planet apa pun yang mengelilingi bintang-bintang tersebut.

Tim fokus pada bintang katai merah, yang jauh lebih kecil dari Matahari dan diketahui memiliki aktivitas magnet yang kuat yang mendorong suar bintang dan emisi radio. Akan tetapi beberapa bintang tua yang tidak aktif secara magnetis juga muncul, menantang pemahaman konvensional.

Dr. Joseph Callingham di Leiden University, ASTRON, dan penulis utama penemuan tersebut, mengatakan, “Tim yakin bahwa sinyal-sinyal ini berasal dari hubungan magnetis bintang-bintang dan planet-planet tak terlihat yang mengorbit, serupa dengan interaksi di antara mereka. Jupiter dan bulannya, Io.”

"Bumi kita sendiri memiliki aurora, umumnya dikenal di sini sebagai cahaya utara dan selatan, yang juga memancarkan gelombang radio yang kuat—ini berasal dari interaksi medan magnet planet dengan angin matahari," katanya.

"Namun dalam kasus aurora dari Jupiter, mereka jauh lebih kuat karena bulan vulkaniknya Io meledakkan material ke luar angkasa, mengisi lingkungan Jupiter dengan partikel yang mendorong aurora yang sangat kuat. Model kami untuk emisi radio dari bintang-bintang kami ini adalah versi Jupiter dan Io yang ditingkatkan, dengan sebuah planet yang diselimuti medan magnet bintang, memasukkan material ke dalam arus besar yang juga memberi daya pada aurora terang,” jelasnya.


Tim peneliti sekarang ingin memastikan bahwa planet yang dimaksud tersebut memang ada.

"Ini adalah tontonan yang telah menarik perhatian kita dari jarak bertahun-tahun cahaya. Kita tidak dapat 100 persen yakin bahwa empat bintang yang kita pikir memiliki planet memang adalah inang planet, tetapi kita dapat mengatakan bahwa interaksi planet-bintang adalah penjelasan terbaik untuk apa yang kita lihat. Pengamatan lanjutan telah mengesampingkan planet yang lebih masif dari Bumi, tetapi tidak ada yang mengatakan bahwa planet yang lebih kecil tidak akan melakukan ini,” kata Pope.

Penemuan yang didapat dari LOFAR hanyalah sebuah permulaan, tetapi teleskop hanya memiliki kapasitas yang dapat memantau bintang-bintang relatif dekat saja, hingga 165 tahun cahaya.

Dengan teleskop radio Square Kilometer Array Australia dan Afrika Selatan yang masih dalam tahap pembangunan, mudah-mudahan dapat segera diaktifkan pada tahun 2029 nanti. Jika teleskop ini sudah aktif, tim memperkirakan mereka akan dapat melihat ratusan bintang yang relevan ke jarak yang jauh bahkan lebih jauh lagi.

Temuan seperti ini telah mengungkapkan kepada kita bahwa astronomi radio berada di puncak revolusi pemahaman kita tentang planet-planet di luar tata surya kita.