Tuesday, May 31, 2022

Pedang Langka, Falcata yang Berusia Ribuan Tahun Ditemukan oleh Polisi


Pedang langka berusia lebih dari 2.000 tahun yang dijarah telah ditemukan oleh seorang polisi Spanyol yang melacaknya sebelum dijual secara daring. Pedang dikenal dengan nama falcata ini diperkirakan berasal dari abad pertama hingga ketiga sebelum Masehi.

Dilansir dari The Guardian, falcata merupakan pedang melengkung bermata dua yang digunakan oleh orang Iberia antara abad pertama hingga kelima SM. Peninggalan masa lampau ini disita bersama 202 potongan artefak lainnya. Pihak Kepolisian Nasional Spanyol menyebutkan benda-benda ini dijual pada salah satu situs media sosial populer.

Falcata sangat diburu saat kondisi bilahnya masih dalam bentuk asli. Karena falcata merupakan senjata pribadi, pedang ini cenderung dikubur bersama pemiliknya dan bilahnya sengaja dibengkokkan serta dipukul agar tidak digunakan orang lain. Namun, temuan yang satu ini menjadi menarik dan tidak biasa karena memiliki bilah utuh.

Kepolisian Nasional Spanyol memulai penyelidikan setelah petugas menemukan seorang pengguna media sosial telah mengunggah keberadaan falcata Iberia jarahan dengan gagang kepala burung. Pihak berwajib lalu melakukan berbagai upaya, mulai dari mengonfirmasi keberadaan pedang, menentukan lokasi dan mengambil benda tersebut.

"Tim penyidik berhasil melacak orang yang menawarkannya untuk dijual. Pelaku merupakan warga negara Spanyol yang tinggal di provinsi Jaén," kata Kepolisian Nasional Spanyol kepada The Guardian.

Bilah falcata yang tidak rusak, secara signifikan meningkatkan harganya. Selain itu, petugas juga menemukan sejumlah potongan artefak lain seperti, anak panah, perhiasan dan pecahan keramik. Benda-benda yang ditemukan di tempat kejadian perkara telah disita. Pria yang mencoba menjualnya ditahan atas dugaan penyelewengan dan pelanggaran warisan sejarah.

Menurut Museum Arkeologi Nasional Spanyol, falcata merupakan pedang multifungsi yang dapat digunakan untuk memotong dan menusuk. Senjata efisien dan kompleks ini sering kali memiliki makna simbolis yang berkaitan dengan kekayaan juga status sosial sang empunya. Pada laman resminya pihak museum melaporkan bahwa proses desain lengkap digunakan untuk mendefinisikan dan menyesuaikan falcata dengan kebutuhan penggunanya.

Sebelumnya, falcata juga pernah ditemukan di Spanyol, pada akhir 2012. Kala itu, pedang kuno ini didapat dari pengerjaan pembangunan pengolahan limbah Ciudad Real. Dilansir dari Elespanol pedang langka ini merupakan kepunyaan dari tokoh yang sangat menonjol di kalangan elit Oretan Oppidum (kota yang dikelilingi benteng khas zaman besi) di Alarcos, kota besar orang-orang Iberia di Ciudad Real.

Pria penguasa yang juga merupakan seorang pejuang ini wafat pada sekitar abad kedua SM saat berusia masih terbilang muda, antara 20 hingga 30 tahun. Jenazahnya dikremasi, abunya dimasukkan ke dalam sebuah wadah lalu dikubur bersama dengan benda-benda tipikal "kuburan kaya" umumnya pada saat itu. Adapun benda-benda yang ditemukan di makamnya antara lain perisai gagang besi, ujung tombak, ikat pinggang, dan yang paling spektakuler adalah falcata kepunyaannya.

"Ini (falcata) adalah karya luar biasa karena dekorasinya yang beragam untuk representasi ikonografi, terdapat gagang yang berakhir di kepala kucing dengan rahang terbuka. Hal tersebut menandakan betapa pentingnya si empunya pedang ini," jelas José Ignacio de la Torre Echávarri selaku direktur museum.

Falcata yang merupakan salah satu koleksi penting institusi tersebut kembali dipamerkan setelah melalui serangkaian proses restorasi. Tujuan dari proses ini adalah untuk memperlambat proses oksidasi dan deteriorasi yang mengkhawatirkan. Pada saat ditemukan, kondisi pedang tersebut terbilang cukup baik, tidak bengkok dan hanya ada retak. Artefak kemudian dipamerkan di museum pada etalase artefak penting disandingkan dengan artefak lainnya dari Alarcos.