Monday, May 30, 2022

Tata Surya Kita Mungkin Dikelilingi oleh Struktur Seperti Terowongan


—Sebuah penelitian astronom Universitas Toronto telah menunjukkan bahwa tata surya kita ini dikelilingi oleh terowongan magnetik yang dapat dilihat dalam bentuk gelombang radio.

Jennifer West, seorang rekan peneliti di Institut Dunlap untuk Astronomi & Astrofisika, baru-baru ini menemukan sebuah kasus ilmiah bahwa dua struktur terang yang terlihat di sisi berlawanan dari langit—yang sebelumnya dianggap terpisah—sebenarnya terhubung dan terbuat dari filamen seperti tali. Sambungan itu membentuk apa yang tampak seperti terowongan di sekitar tata surya kita.

Data hasil penelitian West tersebut telah diterbitkan dalam Astrophysical Journal pada 01 Oktober 2021 yang berjudul A Unified Model for the Fan Region and the North Polar Spur: A bundle of filaments in the Local Galaxy.

Jika kita melihat ke langit," kata West, "kita akan melihat struktur seperti terowongan ini di hampir semua arah yang kita lihat—yaitu, jika kita memiliki mata yang bisa melihat cahaya radio." ujarnya.

Kedua struktur ini dikenal sebagai 'North Polar Spur' dan 'The Fan Region.' Hubungan keduanya akan tampak seperti terowongan di sekitar tata surya. Para astronom telah mengetahui tentang dua struktur ini selama beberapa dekade. Tetapi sebagian besar penjelasan ilmiah berfokus pada mereka secara individual. West dan rekan-rekannya, sebaliknya, merasa yakin bahwa ia dan timnya adalah astronom pertama yang menghubungkan mereka sebagai satu unit.

Struktur yang panjangnya sekitar 1000 tahun cahaya ini, terdiri dari partikel bermuatan dan medan magnet. Terletak sekitar 350 tahun cahaya dari kita, di mana strukturnya berbentuk seperti tali yang panjang.

"Itu setara dengan jarak perjalanan antara Toronto dan Vancouver dua triliun kali," kata West.



West telah memikirkan fitur-fitur ini selama 15 tahun, sejak dia pertama kali melihat peta langit radio. Kemudian, dia membangun model komputer yang dapat menghitung seperti apa langit radio dari Bumi saat dia memvariasikan bentuk dan lokasi tali panjang. Model tersebut memungkinkan West untuk "membangun" struktur di sekitar kita, dan menunjukkan padanya seperti apa langit melalui teleskop kita. Perspektif baru inilah yang membantunya mencocokkan model dengan data.

“Beberapa tahun yang lalu, salah satu rekan penulis kami, Tom Landecker, memberi tahu saya tentang makalah dari tahun 1965, dari hari-hari awal astronomi radio. Berdasarkan data kasar yang tersedia saat ini, penulis (Mathewson & Milne) berspekulasi bahwa sinyal radio terpolarisasi ini dapat muncul dari pandangan kita tentang Lengan Lokal Galaksi, dari dalamnya.” kata West sebagaimana yang dilansir Tech Explorist.

"Makalah itu mengilhami saya untuk mengembangkan ide ini dan mengaitkan model saya dengan data yang jauh lebih baik yang diberikan teleskop kami hari ini." sambungnya.

Untuk lebih menjelaskan hal ini, West menggunakan peta Bumi sebagai contoh. Kutub Utara ada di atas, dan Khatulistiwa berada di tengah – tetapi tentu saja, kita selalu dapat menggambar ulang peta itu dengan perspektif yang berbeda. Hal yang sama juga berlaku untuk peta galaksi kita.

"Kebanyakan astronom melihat peta dengan kutub utara galaksi di atas dan pusat galaksi di tengah. Bagian penting yang mengilhami ide ini adalah membuat ulang peta itu dengan titik berbeda di tengahnya." kata West.

Dr. Bryan Gaensler, seorang profesor di Institut Dunlap dan penulis studi tersebut, berkata, “Ini adalah pekerjaan yang sangat cerdas. Ketika Jennifer pertama kali menyampaikan ini kepada saya, saya pikir itu terlalu ‘luar biasa’ untuk menjadi penjelasan yang mungkin. Tapi dia akhirnya bisa meyakinkan saya! Sekarang saya senang melihat bagaimana reaksi komunitas astronomi lainnya.”


Seorang ahli magnetisme di galaksi dan medium antarbintang, West menantikan lebih banyak penemuan yang mungkin terkait dengan penelitian ini.

"Medan magnet tidak ada dalam isolasi. Mereka semua harus terhubung satu sama lain. Jadi, langkah selanjutnya adalah untuk lebih memahami bagaimana medan magnet lokal ini terhubung baik ke medan magnet galaksi skala besar, dan juga ke medan magnet skala kecil matahari dan Bumi kita." ujar West.

Sementara itu, West setuju bahwa model "terowongan" baru ini tidak hanya membawa wawasan baru bagi komunitas sains, tetapi juga konsep terobosan bagi kita semua.

"Saya pikir itu luar biasa untuk membayangkan bahwa struktur ini ada di mana-mana setiap kali kita melihat ke langit malam." pungkasnya.