Saturday, September 17, 2022

Fosil Dinosarus Ditemukan di Pedalaman Australia, Diduga Spesies Baru


Pada hari Selasa pekan ini, tim paleontologi Australia menemukan sisa-sisa fosil yang mereka curigai sebagai spesies baru dinosaurus herbivora yang terkubur di Queensland barat. Para ahli paleontologi itu memperkirakan bahwa sisa-sisa tersebut berusia 95 juta tahun, yang berasal dari periode Cretaceous.

"Kebanyakan hal yang ditemukan di Australia dalam kaitannya dengan dinosaurus memiliki peluang yang sangat bagus untuk menjadi baru dalam sains karena sifat dasar bagaimana kita telah begitu lama terpisah dari Gondwana dan Amerika Selatan," ujar Robyn Mackenzie, ahli paleontologi sekaligus direktur Museum Sejarah Alam Eromanga (Eromanga Natural History Museum), kepada media Australia 9 News.

Gondwana adalah superkontinen kuno yang terdiri dari India, Afrika, Arab, Australia, Antarktika, Madagaskar, dan Amerika Selatan saat ini, menurut Britannica.

"Ini sangat menarik ... kemungkinan besar akan menjadi dinosaurus termuda di negara ini," tambah Mackenzie.

Sisa-sisa yang telah ditemukan sejauh ini terutama baru terdiri atas bagian-bagian tulang belakangnya, komponen-komponen dari tulang punggungnya. Namun, tim Mackenzie optimistis atas peluang mereka menemukan bagian kerangka tambahan karena sejauh ini mereka hanya menggali satu meter atau sekitar 3,3 kaki. Menyelesaikan penggalian ini bisa memakan waktu tiga hingga lima tahun, menurut 9 News.

Newsweek memberitakan, berdasarkan pengamatan awal terhadap tulang-tulang tersebut, tim tersebut percaya bahwa dinosaurus itu kemungkinan besar adalah sauropoda. Spesies ini didefinisikan oleh Mackenzie sebagai "dinosaurus besar pemakan tumbuhan".

Hewan-hewan ini memiliki bentuh tubuh yang khas. Dengan leher yang panjang, kepala kecil, dan kaki kekar, sauropoda tetap menjadi hewan terbesar yang pernah hidup di bumi, menurut Britannica.

Sisa-sisa fosil dinosaurus itu ditemukan di sebuah situs yang ditemukan oleh putra dan menantu Mackenzie pada 2018.


Situs bernama Eromanga tersebut telah menghasilkan banyak peninggalan prasejarah. Situs penggalian lokal itu adalah "beberapa ladang dinosaurus terkaya di Australia," kata Mackenzie.

Pada tahun 2007, para ahli paleontologi menemukan sisa-sisa tulang titanosaurus sepanjang 30 meter dan tinggi 6,5 meter, menurut Australian Broadcasting Corporation (ABC). Dijuluki "Cooper", fosil titanosaurus itu kemudian dipajang di Museum Sejarah Alam Eromanga.

"Selama 17 tahun terakhir, banyak situs telah ditemukan. Perlahan, setiap tahun, kami menelusuri setiap situs tersebut," kata Mackenzie.

"Karena tanah dengan usia yang tepat terbuka, kami sebenarnya telah menemukan tulang-tulang dinosaurus itu di atas tanah. Itulah kunci untuk menemukan lebih banyak tulang di bawah tanah."